tapi tetep gue ga bisa lepas dari belenggu ini.
- apakah dia tulus mencintai gue
- apakah dia yakin mau nerima gue apa adanya?
- apakah dia bahagia sama gue?
- apakah gue bisa bahagiain dia?
- apa dia ga malu punya pacar kayak gue?
- apa dia ga sengsara sama gue?
gue pengen banget berdoa ini setiap hari, dan berusaha semampu gue:
Tuhan, saya ingin sekali membahagiakan dia. saya ingin punya mobil. bukan buat pamer, bukan buat gaya, bukan buat sok kaya. cuma supaya dia ga kepanasan, ga kehujanan, ga kena debu, dan bisa jalan jauh dengan nyaman. Tuhan, saya ingin sekali punya badan ideal. bukan supaya saya percaya diri. tapi supaya dia bisa bangga sama saya.tapi... yaa... gue tau.. semua itu mustahil. udah beberapa tahun gue mencoba untuk diet, tapi selalu gagal. gue pengen banget bisa nyetir mobil lancar, punya mobil, dan nganterin dia kemana-mana. tapi gue ga akan bisa. gue tau gue ga bisa beli mobil. gue tau gue ga mungkin minta ke orang tua buat dibeliin mobil. yaa... at least gue masih tau diri.
yang bisa gue lakukan sekarang hanyalah menghibur diri dengan cara selalu mengingat perkataan dia : "aku mau setia sama kamu."
dia memang jarang ngomong "aku sayang kamu". dia memang jarang memeluk dan mencium gue. tapi itu semua ga jadi masalah ketika gue mengingat-ingat kata-kata dia "aku mau setia sama kamu"
Ya Tuhan... terima kasih telah memberikan pacar yang baik seperti dia. dialah hadiah terindah yang pernah Engka berikan... dialah penghibur diriku... aku berjanji akan setia kepadanya. seperti ia berjanji setia padaku. Amin