Friday, December 9, 2016

'Diusir mertua'

Udah lebih dari setahun ga nulis blog disini lagi.
Biasanya gue nulis mengenai keluh kesah kehidupan gue di blog ini... tapi kali ini beda... gue mau nulis mengenai pengalaman unik gue bertemu dengan seseorang.

jadi... judul postingan kali ini bukanlah pengalaman hidup gue yang pernah diusir oleh mertua ya... hahahah...

beberapa tahun yang lalu, mungkin gue masih sekolah, atau masih kuliah, gue lupa tepatnya berapa tahun yang lalu. gue bertemu dengan seorang om-om di suatu mall di kawasan jakarta utara.
gue berpapasan, dan tiba2 om tersebut manggil gue dari belakang. oh ya... om tersebut jelas sekali terlihat orang chinese. mungkin gue sebut ncek aja.

ncek2 tersebut manggil gue beberapa kali sebelum gue menoleh kebelakang... "ko... ko..." begitu dia manggil gue...
ketika gue menoleh, dia menghampiri gue, dengan nada bicara yang agak bergetar dan bola mata yang seperti sedang menahan air mata agar tidak menetes, dan terjadi percakapan yang kurang lebih seperti ini...

"koko bisa ga bantu saya?" tanya ncek itu.
"kenapa om?" tanya saya...

kemudian ncek tersebut langsung menjelaskan permasalahan yang sedang dia hadapi...

"sebelumnya mohon maaf ya ko... koko bisa ga bantu saya?" (pertanyaan itu diulang kembali)

"iya kenapa?" tanya saya kembali...

"saya abis diusir dari rumah mertua saya... saya samperin tokonya di mall ini, tapi udah pindah" jelasnya...

"sekarang saya mau pulang ga punya ongkos. saya perlu ongkos ke bandung, 1 orang 30ribu. saya sama anak saya 1 orang disini terlantar ga punya siapa2" tambahnya...

"mohon maaf ya ko... koko bisa ga bantu saya?" kalimat tersebut diulangnya kembali....

tanpa berpikir panjang, karena sepertinya memang ncek tersebut butuh bantuan, saya langsung mengeluarkan uang dari dompet, saya ga hitung jumlahnya, langsung saya berikan.

"kamsyah ya ko... mohon maaf ko..." tambah dia sambil melihat saya yang sedang mengutak atik dompet saya...

"ini om mohon maaf ga bisa bantu banyak. saya cuma punya segini" sambil saya memberikan uang saya.

"gapapa ko... kamsyah ko... mohon maaf sekali ko..." ulangnya lagi...

karena saat itu saya ada janji ketemu orang di mall tersebut, saya langsung menyudahinya.

selesailah peristiwa tersebut sampai disitu.

saya bisa menjamin 97%  kata demi kata percakapan yang saya tulis diatas persis seperti kejadian yang sebenarnya.... kenapa saya bisa yakin 97%? karena....

pada hari ini, saya seperti mengalami fenomena de javu.
hari ini saya sedang santai duduk sendirian sambil main hp di suatu tempat duduk2 di mall yang sama.
ketika sedang asyik bermain hp, tiba2 ada yang memanggil... 'ko... ko.... ko...' kurang lebih sampai 3x.
pada kali ke-3 saya baru menoleh ke arah kiri saya. ada ncek2 bersama dengan (sepertinya) anaknya, sambil berdiri berbicara kepada saya....

"koko... mohon maaf ya... koko bisa ga bantu saya?"

seketika itu juga, memori saya atas kejadian beberapa tahun lalu mencoba untuk keluar dari alam bawah sadar saya.... dalam hati saya sekilas saya ngebatin "apa ini orang yang sama?"

persis.... dengan nada bicara yang agak bergetar dan sediit terbata2, dan dengan mata yang sepertinya menahan air mata keluar, dia menjelaskan hal yang sama dengan yang beberapa tahun saya alami.

"kenapa om?" tanya saya kembali...

"ko, sebelumnya mohon maaf ya... saya habis diusir oleh mertua saya..." jelasnya kembali. dan sayapun semakin jelas mengingat memori beberapa tahun yang lalu.

kemudian saya menyuruhnya duduk di samping saya...

"om duduk dulu sini... ngomong pelan2 om"...

dan kembali dia menjelaskannya persis seperti yang beberapa tahun lalu saya alami... ncek tersebut habis diusir dari rumah mertuanya, dan beliau mencari mertuanya di mall tersebut namun tokonya sudah tidak ada. sekarang beliau bingung tidak punya ongkos untuk pergi ke Bandung. beliau butuh ongkos 1 orangnya 30ribu, jadi total 60ribu bersama dengan seorang anaknya.

karena kali ini saya sudah lebih dewasa dari sebelumnya dan keadaan saya sedang santai, saya berinisiatif untuk bertanya beberapa hal ke ncek tersebut... (sebelum saya memutuskan untuk memberikannya uang).

"om punya masalah apa?" tanya saya...

 kembali ia menjelaskan persis seperti sebelumnya. sepertinya ia tidak mau menjelaskan secara detail masalah yang ia hadapi.

"terus om sekarang mau kemana?" tanya saya lagi...

"saya mau ke bandung tapi tidak punya ongkos... mohon maaf ya ko" jawabnya...

"di bandung ke tempat siapa?"

"rumah adik..."

"terus om rumahnya dimana?"

"saya diusir sama mertua saya.............." ulangnya kembali... dan saat ini saya merasa seperti pertanyaan saya tidak (/kurang) dijawab dengan tepat.

ya sudah, karena saya melihat matanya berkaca2, dan saya tidak mau berprasangka buruk, saya mengeluarkan beberapa lembar uang 50ribu dari dompet saya...
kembali lagi, ketika saya mengutak atik dompet, ncek tersebut langsung berkata... "ko kamsyah ya... mohon maaf ya ko..."

saya melanjutkan bertanya...

"terus ini om mau naik apa ke bandung?"

"naik bus dari senen. kalo ga dapet, naik kereta ekonomi"

"emang masih ada jam segini? (jam 9 malam)"

"nanti saya cari mudah2an masih ada ko"

"ini om ga bawa apa2?"

"ngga saya cuma sama anak saya diusir dari rumah mertua saya...." kembali dia mengulang ceritanya...

setelahnya beliau dan anaknya langsung pergi sambil berkali2 berkata... "ko kamsyah ya... koko mohon maaf ya... kamsyah ko"

hingga saat itu gue belum memutuskan untuk berprasanga buruk. hingga saat mereka benar2 pergi dan hilang dari pandangan gue, gue memutuskan untuk langsung naikin motor yang lagi diparkir persis di depan gue (parkiran moge), dan gue memutuskan untuk coba mengikuti dia.

ketika saya naik motor, saya melihat mereka sedang menunggu di pinggir jalan, dan sepertinya ketika mereka melihat saya, mereka langsung melengos berjalan.

saya memutuskan untuk jalan memutar, tapi ketika sampai di tempat saya melihat mereka menunggu, mereka sudah hilang.

selesai...

mungkin tidak ada yang aneh dengan kejadian yang gue alami ini... tapi... yang membuat gue berpikir dua kali yaitu, mengapa cara gue bertemu, cerita, nada, tatapan, bahkan wajah ncek tersebut sepertinya gue sangat yakin gue pernah mengalami hal yang serupa dan gue menjadi semakin yakin itu adalah orang yang sama.

kembali lagi... mungkin tidak ada yang aneh... namun kalau dipikir2 kembali, hal tersebut sudah kejadiah bertahun2 yang lalu lamanya. mengapa terulang dengan skenario yang sama setelah bertahun2 kemudian.

1. diusir dari rumah mertua
2. mencari toko di mall namun sudah tutup/pindah
3. butuh ongkos untuk 2 orang jalan ke bandung sebesar @30ribu.

namun sebelum gue berprasangka buruk lebih lanjut, gue berusaha menenangkan diri dan berpikir positif seperti ini:
"ya sudah... mungkin memang betul kejadiannya terulang kembali dengan latar belakang kisah yang persis sama... namun kalau memang ga bener dan mereka berbohong dan hal tersebut adalah cara mereka menipu untuk mencari uang, biarlah mereka yang menanggung dosanya sendiri"

lalu... kalau gue udah mikir begitu, kenapa gue tetep menulis blog ini?
okay.... sepertinya hanya ada 1 alasan yang mendorong gue untuk tetap menulis blog ini...

menurut gue kejadian ini sangat unik. karena persis terulang dengan skenario yang sama setelah beberapa tahun lamanya. that's it...

gue sudah memutuskan untuk tidak menaruh curiga sama ncek tersebut. dan saya anggap kondisi tersebut memang benar2 sedang dialami oleh ncek itu.

semoga ncek itu diberikan kesabaran dan kekuatan untuk menghadapi cobaan yang lagi dialaminya.
dan semoga diberikan kemudahan dalam menjalani cobaan hidup itu...

ketika mengetik kalimat diatas, gue jadi kepikiran... kurang dari 1 tahun lagi gue akan menikah dan membangun rumah tangga sendiri... bisa saja gue akan mengalami hal yang sama dengan ncek tersebut... who knows... so... gue merasa lega bisa membantu ncek tersebut meskipun ga seberapa.

end.














No comments:

Post a Comment